Thursday, August 16, 2007

Enggak ada kata telat buat nasionalisme!
Meski sudah dimuat di Kompas, aku tetap kirim komentar ini.
Merdeka!!!

- Dedy Maryadi, 39 tahun, Jakarta Timur
Setiap hari, aku berangkat ke sekolah dengan mengenakan jaket jeans hitam dengan bordiran bergambar Soe Hok Gie di belakangnya dan tas hitam bertuliskan "Indonesia " beserta bordiran bendera Merah Putih di bagian depan. Bagiku, aku lebih bangga mengenakan semua itu daripada mengenakan pakaian berstyle mewah. Karena itu merupakan salah satu bentuk dari Nasionalismeku.

- Raphael Wregas Bhanuteja, 14 tahun, Yogyakarta
Nasionalisme berarti setia menanggung capek, lelah dan kadang-kadang ngantuk saat menunggui anak semata wayangku berlatih tari Jawa kreasi baru. Semua itu nggak ada artinya dibanding melihat kaki mungilnya menari-nari lincah. Apalagi, saat melihat binar matanya ketika
pentas. Saat itulah aku tahu bibit nasionalisme mulai tertanam dalam hatinya yang masih sepolos kertas putih.

- Mariani Sutanto, 35 tahun, Yogyakarta
Nasionalismeku adalah mendukung dengan mencoba melaksanakan apa kata 62 statements yang dimuat di Kompas hari ini.

- Noor Titan Putri Hartono, 14 tahun. Cimahi
Siap mengantri saat menunggu giliran bermain Tornado di Dufan, tanpa menyela barisan yang sudah ada, setidaknya membuktikan bahwa bangsa Indonesiapun bisa tertib.

- Wahyu Dwi T, 31 tahun, Jakarta
Saya akan berhenti mengeluh karena pemerintah belum juga merealisasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen. Saya coba menggugah hati setiap orang agar menyumbang walau hanya Rp100 untuk membangun pendidikan. Saya pikir, menyumbang walau hanya Rp100 lebih berarti daripada mengeluh berkepanjangan.

- Waitlem, 39 tahun, Solok
Buat gue nasionalisme adalah makan NASI dari PADI yg ditanam di SAWAH kita sendiri dan bukanlah makan BERAS IMPORT yg ber-INDIKASI-kan KORUPSI.....

- Faizal Sigit Suseno, 28 tahun, Palembang

Sunday, August 12, 2007

Nasionalisme kuwujudkan dengan mencintai musik dangdut, yang notabene musik khas Indonesia.

- Rianti, 20 tahun, Yogyakarta
Saya mencoba mendaur ulang sampah rumah tangga dengan membuatnya menjadi pupuk atau kerajinan tangan. Dengan mendaur ulang sampah kita mencoba untuk membuat Bumi Nusantara kita lebih baik.

- Muhamad Firmanyah, 17 tahun, Tangerang
Anakku yang lahir 5 bulan lalu kuberi nama DAMAI NUSANTARA, karena nama merupakan doa orangtua.

- Ardiansah Damopolii, 33 Tahun, Makassar
Gue selalu setting languange di handphone gue dengan Bahasa Indonesia

- Farah Dina, 27 tahun, Jakarta

Thursday, August 9, 2007

Saya dan keluarga memilih untuk membeli produk berlabel MADE IN INDONESIA atau yang diproduksi di pabrik Indonesia, karena di balik label itu ada ribuan buruh yang menggantungkan hidup dan nasib anak istrinya.

- Osa Kurniawan Ilham, 33 tahun, Balikpapan
Saya sedang membiayai warung makanan ringan untuk teman teman saya yang belum mendapat pekerjaan tetap. Hanya dengan modal 5 juta rupiah, 3 orang teman saya dapat penghasilan tambahan untuk keluarganya.

- Yahmin Gunanta Tarigan, 33 tahun, Rantau Prapat
Aku lebih memilih masuk ke rumah makan Padang atau restoran soto Betawi daripada makan di restoran fast food Amerika.

- Woro Liana, 19 tahun, Jakarta
Ketika semua teman seangkatanku pakai gaun mewah dan tuxedo ke acara prom night sewaktu SMA, aku bangga datang dengan mengenakan kebaya mamaku.

- Dyah Ayu, 21 tahun, Jakarta